KEUTAMAAN
MENJAGA SHALAT LIMA
WAKTU
disusun oleh ust Herudin
Menjaga shalat
lima adalah
kewajiban bagi setiap mukmin dan muslim. Meskipun sangat berat rintangannya. Sehingga hanya mukmin dan
muslim yang khusyu’ yang mampu menjaganya dengan baik. Karena menjaga shalat lima waktu merupakan
perintah Alloh SWT.
Alloh SWT
berfirman:
حَافِظُوا عَلَى
الصَّلَوَاتِ وَالصَّلَاةِ الْوُسْطَى وَقُومُوا لِلَّهِ قَانِتِينَ
(
البقرة: 238 )
“Jagalah seluruh shalat 5 ( lima ) waktu dan sholat wustho. Sholatlah
karena Alloh dengan khusyu’.” ( Q.S. Al - Baqoroh: 238 )
وَإِنَّهَا
لَكَبِيرَةٌ إِلَّا عَلَى الْخَاشِعِينَ (45)
“Dan sesungguhnya shalat itu sungguh berat, kecuali
bagi orang-orang yang khusyu`.” ( Q.S. Al-Baqoroh: 45 )
Akan
tetapi, shalat lima
waktu yang dijaga oleh setiap mukmin dan muslim, tidak akan sia-sia. Karena
Alloh SWT akan membalas dengan sebaik-baik pahala. Mereka akan memperoleh beberapa keutamaan.
Antara lain:
1.
Mendapatkan janji sorga.
Rasululloh SAW
telah meriwayatkan Firman Alloh dalam hadis Qudsi:
عن أَبَى قَتَادَةَ بنَ رَبْعِيَ قال: قال رسولُ الله صلى الله عليه
وسلم: قال الله عَزّوَجَلّ: إِنّي فَرَضْتُ عَلَى أُمّتِكَ خَمْسَ صلَواتٍ
وَعَهِدْتُ عِنْدي عَهْداً أَنّهُ مَنْ جَاءَ يُحَافِظُ عَلَيْهِنّ لِوَقْتِهِنّ
أَدْخَلْتُهُ الْجَنّةَ وَمَنْ لَمْ يُحَافِظْ عَلِيْهِنّ فَلاَ عَهْدَ لَهُ
عِنْدِي ( سنن أبي داود )
Dari Abu Qotadah, Rasululloh
SAW bersabda, Alloh SWT berfirman,“Aku wajibkan pada umatmu sholat 5 waktu.Dan
Aku membuat satu perjanjian,“Orang yang menjaga sholat 5 waktu,maka akan Aku
masukkan ke dalam
sorga.Siapa yang tidak menjaganya,maka Aku tak
menjanjikannya.”( HR.Abu Daud )
2.
Mendapatkan pahala seluruh malaiakat.
Sahabat Muadz
bin Jabal dan Jabir bin Abdulloh r.a. meriwayatkan, bahwa ketika Nabi Muhammad
SAW diperjalankan ke langit pada malam Isra’ Mi’raj, beliau menyaksikan ibadah
para malaikat penghuni tujuh langit.
Pada langit pertama, beliau menyaksikan para
malaikat terus menerus berdzikir kepada Alloh SWT semenjak mereka diciptakan.
Pada langit kedua, beliau menyaksikan para
malaikat terus menerus ruku’ semenjak mereka diciptakan.
Pada langit ketiga, beliau menyaksikan para
malaikat terus menerus sujud semenjak mereka diciptakan. Pada saat beliau
memberikan salam, mereka bangkit dan menjawabnya. Kemudian mereka pun
melanjutkan sujudnya kembali sampai hari kiamat. Karena itulah, shalat yang
dilakukan saat ini juga memerlukan sujud dua kali pada tiap rakaatnya.
Pada langit keempat, beliau menyaksikan para
malaikat terus menerus duduk tasyahud.
Pada langit kelima, beliau menyaksikan para
malaikat terus menerus membaca tasbih.
Pada langit keenam, beliau menyaksikan para
malaikat terus menerus membaca takbir dan tahlil.
Pada langit ketujuh, beliau menyaksikan para
malaikat terus menerus melakkan penyerahan diri semenjak mereka diciptakan.
Menyaksikan peribadahan para malaikat yang begitu
menakjubkan ini, dalam hati, Nabi SAW terbersit keinginan, “Betapa senangnya
apabila diriku dan seluruh umatku dapat melakukan ibadah seperti yang dilakukan
oleh para malaikat penghuni tujuh langit.”
Alloh Maha Tahu. Dia rangkaikan semua gerakan ibadah yang
telah diperagakan para malaikat penghuni tujuh langit dalam bentuk shalat.
Alloh SWT berfirman, “Siapa yang mengerjakan shalat 5 ( lima ) waktu, maka akan memperoleh pahala
seperti pahala peribadatan yang dilakukan oleh para malaikat tujuh langit.”
3.
Di ampuni dosa-dosa yang diperbuat antara satu shalat dan shalat
lainnya.
Shalat juga menjadi pelebur dari beberapa dosa yang dilakukan antara
jarak waktu shalat yang satu dan lainnya. Yaitu beberapa dosa pribadi yang
mempunyai hubungan langsung dengan Alloh SWT.
عنْ أبي
هريرةَ أنهُ سَمِعَ رسولَ اللّهِ صلى الله
عليه وسلم يقولُ: أَرَأَيْتُمْ لَوْ أنَّ نَهَراً بِبَابِ أَحَدِكُمْ يَغْتَسِلُ
كُلَّ يَوْمٍ خَمْسَ مَرَّاتٍ مَاذَا تَقُوْلُوْنَ ذَلِكَ مَبْقِياًّ مِنْ دَرَنِه
ِ؟ قَالُوْا: لاَ يَبْقَى مِنْ دَرَنِهِ
قَالَ: كَذَلِكَ مَثَلُ الصَّلَوَاتِ الْخَمْسِ يَمْحُو اللّهُ بِهِنَّ
الْخَطَايَا ( سنن الدارمى )
Dari Abu Hurairoh, Rasululloh SAW bersabda, “Bagaimana pendapat kalian, apabila didepan
pintu rumah terdapat sebuah danau yang dipergunakan seseorang untuk mandi
lima kali sehari ? Apakah
masih tersisa kotorannya ? Sahabat
-
sahabat menjawab, “Tidak akan tersisa sedikitpun
kotoran.” Rasululloh SAW melanjutkan sabdanya, “Demikianlah perumpamaan
sholat
lima waktu..
Alloh akan menghapus kesalahan - kesalahan dengan
shalat.” ( HR. Ad-Darimi
)
Di samping itu, juga akan mendapatkan beberapa keuntungan
dari masing-masing shalat. Karena masing - masing dari shalat lima waktu juga mempunyai beberapa
keistimewaan dan keutamaan sendiri - sendiri. Di antaranya adalah:
1)
Shalat Ashar
a)
Mendapatkan keuntungan akhirat yang sangat besar.
عن ابْنِ
عُمَرَ أَنّ رَسُولَ اللّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ: إِنّ الّذِي تَفُوتُهُ
صَلاَةُ الْعَصْرِ فَكَأَنّمَا وُتِرَ أَهْلُهُ وَمالُهُ ( سنن ابن ماجه )
Dari Ibnu Umar r.a, Rasululloh SAW bersabda: “Orang
yang tertinggal / tidak mengerjakan sholat Asar, maka seperti orang yang
telah musnah keluarga dan hartanya.” (
HR. Ibnu Majah )
b)
Mendapatkan jaminan sorga
عنْ أبي موسىَ قالَ: قالَ رسولُ اللّهِ صلى الله عليه وسلم: منْ صلّى
البَرْدَيْنِ دَخَلَ الجنةَ قيل لأبي
محمدٍ: ما البَرْدَيْنِ قالَ الغداةُ والعصرُ (
سنن الدارمى )
Dari Abu Musa, Rasululloh SAW
bersabda, “Siapa yang shalat di dua waktu teduh, maka masuk sorga.” ( HR.
Ad-Darimi )
Abu Muhammad menerangkan, “Dua shalat
di waktu teduh adalah shalat pagi hari ( subuh ) dan Ashar.”
c)
Berada dalam naungan Alloh SWT
عنْ أبي هريرةَ أنّ رسولَ اللّهِ صلى الله عليه وسلم قالَ: منْ صلّى
الصبحَ فهوَ في جوارِ اللّهِ فَلاَ تخفروا
اللّهَ في جارِهِ ومنْ صلّى العصرَ فَهُوَ في جوارِ اللّهِ فَلاَ تخفروا اللّهَ في
جارِهِ (
سنن الدارمى )
قال أبو محمدٍ: إذا أمّنَ
ولمْ يفِ فَقَدْ غَدَرَ واخفرَ
Dari Abu Hurairoh, Rasululloh SAW bersabda, “ Siapa
yang shalat Subuh, maka berada dalam naungan Alloh. Oleh karenanya jangan
mengkhianati Alloh dalam naungannya. Siapa yang shalat Ashar, maka berada dalam
naungan Alloh. Oleh karenanya jangan mengkhianati Alloh dalam naungannya.” (
HR. Ad-Darimi )
Abu Muhammad menerangkan, “Siapa yang merasa aman dan
tidak melaksanakannya, maka telah berkhianat.”
Sedangkan
ancaman bagi orang yang meninggalkan shalat Ashar ialah akan dihapus catatan
amalnya.
عن بُريدَةَ فإِنّ
النبيّ صلى الله عليه وسلم قال: مَن تَركَ
صلاةَ العصرِ فقد حَبِطَ عملُه ( صحيح البخاري )
Dari Buraidah,
Rasululloh SAW bersabda, “Siapa yang meninggalkan shalat Ashar, maka telah
hilang amalnya.” ( HR. Bukhori )
2)
Shalat Maghrib
Orang yang
menjaga shalat Maghrib, akan selalu berada dalam kesucian / fitrahnya sebagai
makhluk Alloh SWT.
عَنِ الْعَبّاسِ بْنِ عَبْدِ
الْمُطّلِبِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللّهِ صلى الله عليه وسلم: لاَ تَزَالُ أُمّتِي
عَلَى الْفِطْرَةِ مَا لَمْ يُؤَخّرُوا الْمَغْرِبَ حَتّى تَشْتَبِكَ
النّجُومُ ( سنن ابن ماجه )
Dari Abbas bin Abdul
Mutallib, Rasululloh SAW bersabda, “Umatku akan selalu dalam keadaan fitroh /
suci agamanya bila mengerjakan shalat maghrib sebelum bintang-bintang
bertebaran.” ( HR. Ibnu Majah )
3)
Shalat Isya dan Subuh
Orang yang
melaksanakan sholat Isya’ dan Subuh akan memperoleh pahala yang sangat besar.
Terutama jika dilakukan secara berjama’ah. Yaitu seperti pahala melaksanakan
shalat ( sunah ) separoh malam untuk shalat Isya dan seperti pahala melaksanakan
shalat ( sunah ) sepenuh malam untuk shalat Subuh.
عنْ عثمانَ قالَ: قالَ رسولُ اللّهِ صلى الله عليه وسلم: مَنْ صَلَّى
الْعِشآءَ فِي جَمَاعَةٍ كَانَ كَقِيَامِ نِصْفِ لَيْلَةٍ وَمَنْ صَلَّى الْفَجْرَ
فِي جَمَاعَةٍ كَانَ كَقِيَامِ لَيْلَةٍ ( سنن الدارمى )
Dari Utsman bin Affan, Rasululloh SAW bersabda, “Orang
yang sholat Isya berjama’ah seakan telah berdiri sholat separuh malam. Dan
orang yang sholat Subuh berjama’ah seakan telah mengerjakan sholat semalam
penuh.” ( HR. Ad-Darimi )
ANCAMAN
MENINGGALKAN SHALAT
Umat
Islam zaman sekarang, begitu banyak yang meninggalkan shalat lima waktu. Sebagian di antaranya ada yang
meninggalkan sebagiannya. Perbuatan ini sangat membahayakan agamanya. Terutama
keimanannya kepada Alloh SWT. Karena shalat merupakan salah satu cara untuk
menjaga keimanan. Sebagai pondasi agama Islam. Sejumlah 66 kata shalat telah
disebutkan dalam Al-Qur’an. Namun begitu, masih banyak Umat Islam yang belum
melaksanakannya. Dengan berbagai macam alasan dan argumentasi. Sedangkan Alloh
SWT berulangkali memerintahkannya.
Memberikan ancaman untuk yang meninggalkannya. Ancaman-ancaman itu
antara lain:
1)
Telah bertindak kufur.
عنَ جابرٍ قالَ قالَ رسولُ
اللّهِ صلى الله عليه وسلم: لَيْسَ بَيْنَ الْعَبْدِ وَبَيْنَ الشِّرْكِ أَوْ
بَيْنَ الْكُفْرِ إِلاَّ تَرْكُ الصَّلاَةِ ( سنن ابن ماجه )
قالَ أبو محمدٍ: العبدُ إذا
تركَهَا من غير عذرٍ وعلةٍ لاَ بُدّ مِنْ أنْ يقالَ بِهِ كفرٌ ولَمْ يصفِ الكفرَ
Dari Jabir r.a., Rasululloh SAW bersabda: “Perbedaan
antara
hamba Alloh dan kemusyrikan atau kekufuran terletak pada
pelaksanaan
shalat atau tidak.” ( HR. Ibnu Majah )
Menurut Imam
Abu Ahmad, seorang hamba Alloh yang meninggalkan shalat tidak disebabkab uzur
atau penyakit, maka dia mesti
dikafirkan. Meski pun bukan orang kafir asli.”
عَنْ بُرَيْدَةَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللّهِ صلى الله عليه وسلم:
إِنّ الْعَهْدَ الّذِي بَـيْنَنَا وَبَـيْنَهُمُ الصّلاَةُ فَمَنْ تَرَكَهَا فَقَدْ
كَفَرَ ( سنن أبي داود )
Dari Buraidah r.a, Rasululloh SAW bersabda, “Janji
yang terikat antara kami ( utusan Alloh ) dan mereka ( umat Islam ) adalah
shalat.
Siapa yang meninggalkannya, maka dia telah
kufur. ( HR. Abu Daud )
2)
Menjadi Penghuni Neraka Wail.
Alloh SWT
berfirman:
فَوَيْلٌ لِلْمُصَلِّينَ الَّذِينَ هُمْ عَنْ
صَلَاتِهِمْ سَاهُونَ ( الماعون: 4 - 5 )
“Maka Neraka Waillah bagi orang-orang yang
shalat. ( Yaitu ) orang-orang yang lalai dari shalatnya.” ( Q.S. Al-Ma’un: 4-5
)
3)
Termasuk kelompok munafik
Orang
yang mengerjakan shalat dengan malas, setelah mengetahui kewajibannya, sehingga
meninggalkan sebagiannya, maka telah dianggap sebagai orang munafik.
Alloh SWT
berfirman:
إِنَّ الْمُنَافِقِينَ يُخَادِعُونَ اللَّهَ وَهُوَ خَادِعُهُمْ
وَإِذَا قَامُوا إِلَى الصَّلَاةِ قَامُوا كُسَالَى يُرَاءُونَ النَّاسَ وَلَا
يَذْكُرُونَ اللَّهَ إِلَّا قَلِيلًا( النسآء: 142 )
“Sesungguhnya
orang-orang munafik itu menipu Allah. Dan Allah akan membalas tipuan mereka.
Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. Mereka
bermaksud riya ( dengan shalat ) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka
menyebut Allah kecuali sedikit sekali.” ( Q.S. An-Nisa: 142 )
4)
Namanya akan tercatat di pintu neraka
وَفِى الْحَدِيْثِ: اِذَاتَرَكَ الرَّجُلُ فَرِيْضَةً وَاحِدَةً
مُتَعَمِّدًا كُتِبَ اسْمُهُ عَلَى بَابِ النَّارِ فُلاَنٌ بْنُ فُلاَنٍ لاَبُدَّ
لَهُ مِنْ دُخُرْلِ النَّارِ
Dalam hadis disabdakan:
“Ketika seseorang meninggalkan satu kefardhuan dengan sengaja, maka namanya
tercatat di pintu neraka ‘fulan bin fulan. Kepastian untuknya masuk neraka.”
DOSA MENINGGALKAN SHALAT
Pada suatu senja yang lengang, terlihat seorang wanita
berjalan terhuyung-huyung. Pakaiannya yg serba hitam menandakan bahwa ia berada
dalam duka cita yang mencekam. Kerudungnya menangkup rapat hampir seluruh
wajahnya. Tanpa rias muka atau perhiasan menempel di tubuhnya. Kulit yang
bersih, badan yang ramping dan roman mukanya yang ayu, tidak dapat menghapus
kesan kepedihan yang tengah meruyak hidupnya. Ia melangkah terseret-seret
mendekati kediaman rumah Nabi Musa a.s. Diketuknya pintu pelan-pelan sambil
mengucapkan uluk salam. Maka terdengarlah ucapan dari dalam "Silakan
masuk". Perempuan cantik itu lalu
berjalan masuk sambil kepalanya terus merunduk. Air matanya berderai tatkala ia berkata, "Wahai Nabi Allah.
Tolonglah saya. Doakan saya agar Tuhan berkenan mengampuni dosa keji
saya." Apakah dosamu wahai wanita ayu?" tanya Nabi Musa as terkejut.
"Saya takut mengatakannya." jawab wanita cantik."Katakanlah
jangan ragu-ragu!"desak Nabi Musa.Maka perempuan itupun terpatah
bercerita, "Saya telah berzina." Kepala Nabi Musa terangkat, hatinya
tersentak. Perempuan itu meneruskan, "Dari perzinaan itu saya pun lantas
hamil. Setelah anak itu lahir, langsung saya cekik lehernya sampai tewas",
ucap wanita itu seraya menangis
sejadi-jadinya. Nabi musa berapi-api matanya. Dengan muka berang ia
menghardik "Perempuan bejad, enyah
kamu dari sini! Agar siksa Allah tidak jatuh ke dalam rumahku karena
perbuatanmu. Pergi !" teriak Nabi Musa sambil memalingkan mata karena
jijik.Perempuan berwajah ayu dengan hati bagaikan kaca membentur batu,
hancurluluh segera bangkit dan melangkah surut. Dia terantuk-antuk keluar dari
dalam rumah Nabi Musa. Ratap tangisnya amat memilukan. Ia tak tahu harus kemana
lagi hendak mengadu. Bahkan ia tak tahu mau di bawa kemana lagi kaki-kakinya.
Bila seorang Nabi saja sudah menolaknya, bagaimana pula manusia lain bakal
menerimanya? Terbayang olehnya betapa besar
dosanya, betapa jahat perbuatannya. Ia tidak tahu bahwa sepeninggalnya,
Malaikat Jibril turun mendatangi Nabi Musa. Sang Ruhul Amin Jibril lalu bertanya, "Mengapa engkau menolak
seorang wanita yang hendak bertobat dari dosanya? Tidakkah engkau tahu dosa
yang lebih besar daripadanya?" Nabi Musa terperanjat. Dosa apakah yang
lebih besar dari kekejian wanita pezina dan pembunuh itu? "Maka Nabi Musa
dengan penuh rasa ingin tahu bertanya kepada
Jibril. "Betulkah ada dosa yang lebih besar dari pada perempuan
yang nista itu?" "Ada!"
jawab Jibril dengan tegas."Dosa apakah itu?" tanya Musa kian
penasaran. "Orang yang meninggalkan sholat dengan sengaja dan tanpa
menyesal. Orang itu dosanya lebih besar dari
pada seribu kali berzina". Mendengar penjelasan ini Nabi
Musa kemudian memanggil wanita tadi
untuk menghadap kembali kepadanya. Ia mengangkat tangan dengan khusuk untuk
memohonkan ampunan kepada Allah untuk perempuan tersebut. Nabi Musa menyadari,
orang yang meninggalkan sholat dengan sengaja dan tanpa penyesalan adalah sama
saja seperti berpendapat bahwa sholat itu tidak wajib dan tidak perlu atas
dirinya. Berarti ia seakan-akan menganggap remeh perintahTuhan, bahkan
seolah-olah menganggap Tuhan tidak punya hak
untuk mengatur dan memerintah hamba-Nya. Sedang orang yang bertobat
dan menyesali dosanya dengan
sungguh-sungguh berarti masih mempunyai iman di dadanya dan Yakin bahwa Allah
itu berada di jalan ketaatan kepada-Nya. Itulah sebabnya Tuhan pasti mau
menerima kedatangannya. Dalam hadist Nabi SAW disebutkan : Orang yang
meninggalkan sholat lebih besar dosanya dibanding dengan orang yang membakar 70
buah Al-Qur'an, membunuh 70 nabi dan bersetubuh dengan ibunya di dalam Ka'bah. Dalam hadist yang lain disebutkan bahwa orang
yang meninggalkan sholat sehingga
terlewat waktu, kemudian ia mengqadanya, maka ia akan disiksa dalam neraka selama satu huqub. Satu huqub
adalah delapan puluh tahun. Satu tahun
terdiri dari 360 hari, sedangkan satu
hari diakherat perbandingannya adalah seribu tahun di dunia.Demikianlah kisah
Nabi Musa dan wanita pezina dan dua hadist Nabi, mudah-mudahan menjadi pelajaran
bagi kita dan timbul niat untuk melaksanakan kewajiban sholat dengan istiqomah.
saudaraku akhirat itu nyata dan yakinlah kita akan menuju kesana dan bekal yang
harus kita bawa hanyalah Iman dan amal soleh, harta benda yang kita cari
mati-matian di dunIa ini tidak mungkin akan kita bawa, anak istri kita yang
kita sayangipun tidak bisa menolong kita,mau apa lagi saudaraku,hidup itu
sebentar akan kah kita sia-siakan hidup yg sebentar ini. Subhanakallahumma
wabihamdika asyadu'alailahaillaanta,astagfirukawa'atubuilaik.Wassalam